Selain itu, saat penyisiran polisi juga menemukan satu peluru tajam kaliber 7,65 milimeter serta senjata rakitan dan delapan anak panah setelah kejadian itu. Selain kerusakan ruang perkuliahan, dari kejadian ini tiga unit sepeda motor milik mahasiswa bahasa dan sastra rusak parah karena dibakar massa.
Bentrokan tersebut merupakan rentetan dari kejadian yang terjadi antarkedua fakultas itu pada sore harinya. Ketika itu, dua mahasiswa Fakultas Teknik semester VI, yakni Ruman Sidik dan Jumansyar, mengaku dikeroyok oleh mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra. Akibat pengeroyokan tersebut, Ruman mengalami pendarahan pada bagian dagunya, sedangkan Jumansyar mengalami pembengkakan pada bagian belakang kepalanya.
Kepala Polsek Tamalate AKP Agung Setyo Wahyudi mengatakan, berdasarkan laporan dari mahasiswa teknik inilah pihaknya turun melakukan pengaman. “Kita lakukan pengamanan dengan mengarahkan sedikitnya 25 personil dengan bantuan dari polrestabes Makassar,” kata dia.
Agung menambahka, pihaknya sudah sering mendiskusikan kejadian serupa dengan pihak kampus agar membuka satu pintu kampus bagi mahasiswa dan menyarankan agar mahasiswa dilarang tinggal di dalam fakultas. Agung mengaku, akan menjaga UNM hingga dua hari ke depan.
Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Bahasa Dan Sastra UNM Syukur Saud megatakan, saat penyerangan mahasiswanya sedang melakukan persiapan untuk mentas 7 Juli mendatang. “Walau melakukan perlawanan, mahasiswa kami tidak begitu kuat karena penyerangan dilakukan secara tiba-tiba,” paparnya.
Hingga berita ini diturunkan polisi masih tetap berjaga-jaga di pintu masuk UNM. Mereka mengantisipasi terjadinya aksi balas dendam atas perusakan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar